BRI liga 1 seri ke 2 sudah di mulai akhir pekan ini, yang dilangsungkan di Jogjakarta dan Jawa Tengah. PSM sendiri akan melakoni laga pekan ke 7 dengan menghadapi Bali United yang akan dihelat di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jogjakarta (17/10/21). Sejak kemunculan Bali United di tahun 2015, secara head to head PSM Makassar dan Bali United sudah bertemu sebanyak delapan kali. Tidak ada yang dominan diantara keduanya, mereka saling mengalahkan.
Pertemuan pertama terjadi di ISC (Indonesia Soccer Championship) pada tahun 2016. “liga” yang dihelat karena ada nya sanksi FIFA itu mencatatkan superioritas PSM atas Bali United. PSM menang di Mattoanging 4-0, dan kembali menang di Gianyar 2-0.
Kontras dengan apa yang terjadi di tahun 2016. Di tahun 2017 Bali jauh lebih dominan. dalam pertemuannya,PSM Makassar harus takluk dua kali atas Bali United. 2-0 di Dipta dan 0-1 di Mattoanging. Untuk pertandingan terakhir, mungkin akan dikenang sepanjang sejarah liga sebagai pertandingan terbaik yang pernah ada. Kedua klub beradu juara di musim itu dan menemukan titik kulminasinya di Mattoanging, pertandingan yang penuh drama, emosi dan air mata itu berhasil dimenangkan Bali United melalui gol semata wayang Lilipaly di ujung laga.
Di tahun selanjutnya, di tahun 2018 dan 2019. Tidak ada yang lebih superior antara keduanya. Mereka saling mengalahkan di kandang masing-masing. 2-0 untuk Bali di Gianyar dan 4-0 untuk PSM di Mattoanging dan masing-masing menang 1-0 di 2019. Jadi dalam delapan kali pertemuan yang sudah lewat PSM dan Bali United berbagi 4 kemenagan dan 4 kali kekalahan tanpa pernah bermain imbang.
Anco absen
PSM Makassar memasuki pertemuan ke sembilannya dengan Bali United dengan kondisi yang sedikit tidak ideal. Salah satu pemain asingnya Anco Jansen harus absen karena akumulasi tiga kartu kuning. Kondisi ini direspon Milo dalam tanggapannya pada sesi pre match press conference kemarin mengatakan:
“Mengenai absennya beberapa pemain, saya tegaskan itu bukan alasan untuk kami. Kami akan berusaha tampil sebaik mungkin dengan pemain yang ada,”
“Kami tidak boleh menangis dengan keadaan yang ada sekarang. Justru ini adalah saat yang tepat untuk pemain lainnya menunjukkan kualitas mereka,” sambungnya.
Melihat Saldy yang mendampingi Milo saat Press conference kemarin, hal ini seperti mengindikasikan bahwa Saldy yang akan menggantikan peran Anco di pertandingan sore nanti.
Di sisi Bali United,menanggapi absennya Anco, sang pelatih,Stefano Cugura berujar “saya pikir situasi ini situasi yang biasa di sepakbola, dia kena akumulasi kartu kuning, dan pasti akan ada pemain lokal yang akan main besok untuk menggantikan, kita harus respek semua pemain yang lawan kita”
Duel Para Mantan
Sisi lain dari pertandingan ini adalah banyaknya mantan pemain dari kedua tim. Hal ini akan jadi ajang reuni bagi beberapa dari mereka. Di pihak Bali United ada Spaso yang berkostum PSM di era LPI (liga Primer Indonesia) lalu ada M Rahmat yang sebenarnya sudah menjadi ikon di PSM pindah ke Bali 2019 dan terakhir ada Rizky Pellu, sosok yang menjadi bagian penting PSM sejak 2016 juga ikut pindah pada tahun lalu.
Sedangkan di sisi PSM Makassar sendiri ada Sutanto Tan yang memperkuat Serdadu Tridatu sirka 2017-2019, ada Azka Fauzi yang mencatatkan delapan kali penampilan bersama Bali United di musim 2017/2018, yang terakhir ada Rian Firmansyah, youngster kelahiran Pontianak ini berseragam Bali United di Musim 2019 sekembalinya dari Serawak FC di Malaysia.
Menarik melihat pertemuan mereka nanti di lapangan, apalagi antara Tan dan Pellu yang secara head to head akan saling jegal di lini tengah permainan.
Line Up
Melihat tipisnya perolehan angka masing-masing klub, menjadikan kemenangan ataupun kekalahan menjadi sangat signifikan pengaruhnya terhadap pergerakan di tabel liga. Juku Eja yang kurang konsisten di beberapa laga terakhir mau tidak mau harus mengambil tiga poin dari pertandingan ini demi agar terus bisa memanaskan persaingan di papan atas. Bentrokan antara PSM dan Bali United dijamin akan berlangsung menarik karena keduanya punya karakter yang sama dalam penyerangan. Punya sayap-sayap cepat dan compact defence yang bagus. Tantangan buat Milo tentu saja bagaimana menyiasati ketidak hadiran Anco, di mana irama permainan PSM sudah terbiasa dengan pemain Belanda tersebut di enam pertandingan terakhir. Minus Anco, Milo bisa menurunkan skuad terbaiknya, kembalinya Hilmansyah bisa menjadi kunci di lini belakang PSM bersama Kipuw dan Hasic, di tengah duet Bektur dan Sutanto Tan layak ditunggu. Di depan,PSM masih tetap mengandalkan daya magis Pluim. Untuk para winger, Milo kelihatannya masih terus berharap kepada ketajaman Ilham dan kecerdikan Yakob di sisi kanan dan kiri.
Prakiraan pemain
Hilmansyah (GK), Hasyim Kipuw (DF), Serif Hasic (DF), Rahman (DF), Zulkifli (DF), Bektur (MF), Suatanto (MF), Pluim (MF), Ilham (FW), Yakob (FW), Saldy (FW)