Setelah kurang lebih satu tahun lamanya tidak berjalan, kompetisi sepakbola di negeri ini akhirnya digulirkan kembali dengan sebuah turnamen bernama Piala Menpora 2021. Turnamen ini diharapkan oleh pemerintah dan operator liga sebagai hiburan bagi pencinta sepakbola Indonesia sekaligus wadah pra-musim bagi semua klub peserta Liga 1 (kecuali Persipura Jayapura yang memutuskan untuk tidak ikut) karena dimusim sebelumnya liga dibatalkan karena pandemi covid-19.
Dengan berstatus sebagai juara bertahan Piala Indonesia dan salah satu perwakilan Indonesia di kompetisi AFC Cup 2020, PSM Makassar bersiap untuk mengikuti Piala Menpora ini dengan kondisi tim yang “berwarna”. Dimulai dari persoalan negatif seperti penunggakan gaji pemain di musim lalu yang telah sampai ke induk sepakbola dunia Fifa, hengkangnya pemain kunci yang telah memperkuat tim dalam beberapa musim terakhir, sampai persoalan pembangunan stadion di kota Makassar yang sedikit banyak akan memengaruhi eksistensi tim tertua di kancah persepakbolaan Indonesia ini.
Meski sedang dirundung berbagai masalah beberapa hal positif juga datang dari persiapan tim PSM Makassar, seperti mulai digunakannya fasilitas lapangan latihan yang baru, terjalinnya kesepakatan dengan beberapa sponsor lokal dari Makassar maupun Sulawesi Selatan, bergabungnya pemain seperti Patrich Wanggai, Abdul Rachman, Erwin Gutawa, Sutanto Tan, kembalinya Zulham Zamrun juga Nurhidayat pemain muda berdarah Makassar peraih Juara Piala AFF U-22 tahun 2019. Ditambah gerbong pemain dari akademi serta masih loyalnya pemain lokal dalam diri Hilmansyah, Syaiful, Rasyid Bakri, M.Arfan, Rizky Eka, Aji Kurniawan, sang kapten Zulkifli Syukur dan beberapa pemain lainnya.
Melihat kualitas skuad yang dimiliki serta pengalaman dari jajaran kepelatihan di Piala Menpora ini, rasanya tidak berlebihan apabila berharap tim PSM Makassar mampu lolos dari putaran penyisihan grup yang berurutan akan menghadapi Persija Jakarta, Bhayangkara FC, lalu Borneo FC. Mencuri poin saat menghadapi tim Ibukota dilaga pembuka adalah harga mati agar memupuk kepercayaan diri juga meningkatkan mental serta menjaga suasana tim tetap kondusif untuk selanjutnya berupaya meraih kemenangan pada dua laga selanjutnya saat bersua Jawara Liga 1 2017 dan menutup grup yang berpusat di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur ini dengan menghadapi Pesut Etam.
Karena Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Pantai… EWAKO PSM !