Sepakbola Makassar
  • Berita
  • Cerita
  • Analisis
  • Profil
  • Magz
  • PSM
    • Match Report
    • Profil Pemain
  • Donasi
  • Lainnya
    • Infografik
    • Matchday Programme
      • Musim 2019
      • Musim 2020
    • Podcast
    • On This Day
    • Klasik
  • Berita
  • Cerita
  • Analisis
  • Profil
  • Magz
  • PSM
    • Match Report
    • Profil Pemain
  • Donasi
  • Lainnya
    • Infografik
    • Matchday Programme
      • Musim 2019
      • Musim 2020
    • Podcast
    • On This Day
    • Klasik
No Result
View All Result
Sepakbola Makassar
Home Lainnya Klasik

Melacak Kemunculan Sepakbola Jalanan di Kota Makassar

June 20, 2020
4 min read
0
326
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Tanah lapang kami berganti gedung, mereka ambil untung kami yang buntung” – Silampukau

Sepenggal lirik lagu Silampukau diatas nampaknya cukup menggambarkan secara sederhana bagaimana kegelisahan yang dialami anak-anak muda yang harus merasakan hilangnya lapangan sepakbola mereka akibat pembangunan gedung-gedung kota.

Lambat laun, lahan-lahan publik ini berganti menjadi ruang privat, untuk selanjutnya diprivatisasi dan juga dikomersilkan. Transformasi ruang-ruang kota ini turut mempengaruhi tren bermain bola masyarakat setempat.

Cerita ini juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali Makassar dan sekitarnya. PSM Makassar menjadi salah satu tim yang turut merasakan dampak dari berkembangnya Kota Makassar yang telah berlangsung sejak masa orde baru silam.

Pada masa-masa turnamen perserikatan, PSM menjadi salah satu tim besar yang diperhitungkan di kancah nasional hingga mancanegara. Tim ini mampu bersaing dengan bermodalkan pemain-pemain lokalnya, yang notabenenya tak pernah bersentuhan langsung dengan akademi sepakbola modern.

Kita begitu mengenal sosok Ramang, maha legenda yang namanya di jadikan ikon kesebelasan. Sejak kecil beliau menjadikan sepakbola sebagai hobi, tanpa pernah mengenal embel-embel akademi sepakbola modern. Menjadi pemain sepakbola baginya hanya sebagai ajang penyaluran minat, disamping aktivitas kesehariannya, bekerja menarik becak dan kernet bus di jalan-jalan kota Makassar.

Lantas apa gerangan yang membuat Ramang dan pesepakbola PSM pada masanya mampu menghibur publik Makassar tanpa bersentuhan dengan akademi sepakbola?

Faktor mendasar dari berkembangnya tren bermain bola pada masa-masa awal kemerdekaan adalah banyaknya tersedia lapangan bola, yang merupakan bekas tanah-tanah kolonial. Tanah lapang yang dulunya digunakan sebagai tempat latihan militer kolonial dan sebagai lahan pertanian ini kemudian dipergunakan oleh masyarakat setempat untuk bermain sepakbola dikala sore hari.

Banyaknya tersedia lapangan-lapangan hijau turut membangun animo sepakbola yang besar. Sebagai sebuah ruang publik, lapangan-lapangan ini menjadi arena kolektif yang dapat diakses segala golongan masyarakat, untuk melepas penat mereka. Sepakbola pada masa itu lebih ditempatkan sebagai sebuah permainan olahraga kolektif yang lebih fleksibel nan santai. Tak memiliki rules seketat turnamen sepakbola modern hari ini.  

Namun, paradigma pembangunanisme yang digunakan pada masa orde baru silam turut merubah kota-kota di Indonesia pada umumnya. Paradigma pembangunanisme telah merubah wajah ekonomi Indonesia, dari yang dulunya bergantung pada agraria, bergerak menuju industri yang berpusat di kota-kota besar. Karena itu, tumbuh suburlah kawasan industri di berbagai kota.

Dalam melihat perubahan tata spasial kota, Anthony Giddens jauh-jauh hari telah menganalisis tren urbanisme yang terjadi di kota-kota besar. Kemunculan urbanisme atau secara sederhana disebut kekotaan dimulai sejak berkembangnya industrialisasi di kota-kota pada puluhan tahun silam. Sejak itu, gelombang-gelombang penduduk dari desa mulai berdatangan ke kota untuk mencari lapangan pekerjaan.

Kedatangan para penduduk desa usia produktif ke kota industri ini disebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan di desa, beserta berkurangnya lahan-lahan pertanian yang dapat diolah. Akibatnya para pekerja usia produktif ini kian terusir dari basis produksinya dan tanah asalnya.

Alhasil, kota-kota industri kian memadat, terjadi pembukaan lahan besar-besaran yang dipergunakan sebagai kawasan perumahan dan kawasan ekonomi industri. Disini terjadi transformasi ekosistem, dari yang dulunya ekosistem alami menjadi ekosistem buatan. Manusia perlahan telah merubah alam.

Akibatnya ruang-ruang terbuka semakin berkurang, sebab tingkat permintaan ruang semakin besar. Lapangan-lapangan hijau yang dulunya dipergunakan untuk sarana rekreasi dan olahraga kian hilang, begitupula dengan lapangan sepakbola sederhana yang dipergunakan sebagai tempat bermain sepak bola masyarakat setempat.

Kemunculan Sepakbola Jalanan

Kurang tersedianya tanah lapang mengharuskan anak-anak muda untuk menyesuaikan dengan keadaan ruang, termasuk bermain bola di jalan-jalan kecil dan gang-gang sempit. Kelahiran sepakbola jalanan menjadi penanda dari semakin memadatnya kota beserta lika-liku masalah keseharian masyarakatnya.

Permainan sepakbola jalanan tak kalah sederhana dari pendahulunya, sepakbola lapangan hijau terbuka. Keunikan mendasar dari permainan sepakbola jalanan ini adalah penggunaan bola plastik. Bola plastik lebih dilirik sebab harganya begitu terjangkau dan mudah ditemui di warung-warung terdekat. Maka tak heran jika penjual barang pokok juga turut menjual bola plastik di emperan tokonya.

Perbedaan lainnya adalah sepakbola jalanan telah mengenal sistem relasi kuasa. Biasanya empunya bola adalah orang yang berhak mengatur rules pertandingan, siapa yang akan direkrut menjadi rekan setimnya, siapa yang diperbolehkan bermain, berapa ukuran arena permainan dan ukuran gawangnya, serta berhak mengatur waktu pertandingan. Meskipun kerap kali pertandingan berakhir ketika terdengar suara adzan magrib, atau lebih ekstrimnya, ketika salah seorang ibu dari anak-anak ini mengejar mereka, membawa tongkat cambuk.

Penggunaan sendal jepit sebagai penanda ukuran gawang menjadi ciri khas dari permainan sepakbola jalanan, berbeda dengan sepakbola lapangan terbuka pendahulunya yang biasanya menggunakan sebatang bambu atau kayu sebagai penanda gawangnya. Biasanya pemain berbadan gemuk akan dipriotaskan sebagai penjaga gawang, sebab akan lebih sulit untuk dijebol.

Meski begitu, sepakbola jalanan selalu menjadi permainan yang merakyat. Siapapun bisa saja mempergunakan ruang publik ini, tanpa perlu merogoh kocek untuk menyewa tempat bermain. Asalkan tak terhalangi laju kendaraan bermotor.

Mobilitas kendaraan di kota yang cepat lagi massif ini turut mempersulit permainan sepakbola jalanan, sebab para pemain harus berbagi ruang dengan pengguna jalan. Kepadatan jumlah volume kendaraan mendorong mereka untuk bermain di jalan-jalan kecil yang tak terlalu banyak dilalui kendaraan bermotor.

Nampaknya, beberapa waktu kedepan, sepakbola jalanan akan kian sulit ditemukan, sebab semakin hari jumlah kendaraan bermotor kian bertambah, berbanding lurus dengan kebutuhan akan ruang.

Untuk mengembalikan marwah sepakbola rakyat, eksistensi lapangan menjadi hal yang sangat penting. Masyarakat membutuhkan lapangan-lapangan publik, yang juga dapat dipergunakan sebagai ruang terbuka hijau, tentunya untuk mengembalikan antusiasi masyarakat Makassar terhadap sepakbola. Sebab, sejatinya sepakbola ada milik rakyat.

Azwar Radhif

Azwar Radhif

Sepakbola dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat

Related Posts

Refleksi 105 Tahun PSM Makassar

Refleksi 105 Tahun PSM Makassar

November 11, 2020
Robert Rene Alberts, Munafri Arifuddin, dan Kembalinya Taring PSM

Robert Rene Alberts, Munafri Arifuddin, dan Kembalinya Taring PSM

June 20, 2020
Next Post
Meretas Praktik Maskulinitas dalam Sepakbola Indonesia

Meretas Praktik Maskulinitas dalam Sepakbola Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Terpopuler

  • Menghidmati Seorang Tavares

    Menghidmati Seorang Tavares

    487 shares
    Share 195 Tweet 122
  • La Pausa itu Bernama Pluim

    487 shares
    Share 195 Tweet 122
  • Matchday Programme: PSM VS Borneo FC

    451 shares
    Share 180 Tweet 113
  • Akbar Tanjung: Si Penguasa Hajat Hidup Orang Banyak

    441 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Moneyball dan Kepingan Nasib

    417 shares
    Share 167 Tweet 104

Instagram

  •  TERBARU  August on Diary  Catatan 5 pertandingan Liga1 dan kualifikasi AFC  psm makassar selama bulan Agustus  Cekidot    ewakopsm   psmmakassar   pagolonet
  • Prematch Review Gameweek-10   psm makassar vs Persis Solo   Duel dua tim inkonsisten    psmday   ewakopsm   pagolonet
  • Yance or yakob  which one     Pagolo   psmmakassar   ligaindonesia   liga1   Makassar   Ewako
  • Prematch review Gameweek-8  Bali United vs  psm makassar    psmday   ewakopsm   pagolonet
  • Edisi pemain lawas PSM   Pagolo   psmmakassar    ligaindonesia   liga1    Makassar   Ewako
  • Prematch review Gameweek-7  Persita Tangerang vs  psm makassar    psmday   ewakopsm   pagolonet
  • Rating pemain PSM berdasar foto by ciwi-ciwi   Pagolo   psmmakassar    liga1   ligaindonesia    Makassar   Ewako
  • Sudahi ratapan kekalahan  sini saya kasih ki pertanyaan  siapakah pemain terbaik PSM sepanjang masa     Pagolo   psmmakassar   Makassar   liga12023   Ewako
  • Prematch review Gameweek-6   psm makassar  vs Persik Kediri   Bermain di hadapan dukungan suporternya Tim Ayam Jantan Dari Timur jelas menjadi favorit untuk memenangkan laga karena dimusim lalu berhasil mencatatkan satu kemenangan dan satu hasil imbang saat bersua Tim Macan Putih  Selain itu  tim tamu dipastikan akan bermain tapa beberapa pemain pentingnya      psmday   ewakopsm   pagolonet
Sepakbola Makassar

Pagolo adalah sebuah portal yang berkonsentrasi terhadap sepakbola lokal Sulawesi Selatan. Pembinaan dan tentunya suara suporter. Email: redaksi.pagolo@gmail.com

© 2020 Pagolo - Sepakbola Makassar

No Result
View All Result
  • Berita
  • Cerita
  • Analisis
  • Profil
  • Magz
  • PSM
    • Match Report
    • Profil Pemain
  • Donasi
  • Lainnya
    • Infografik
    • Matchday Programme
      • Musim 2019
      • Musim 2020
    • Podcast
    • On This Day
    • Klasik

© 2020 Pagolo - Sepakbola Makassar