PSM Makassar akan menghadapi Madura United untuk kedua kalinya (tapi bukan yang terakhir kali) dalam minggu ini dalam lanjutan pertandingan Shopee Liga 1. Juku Eja akan mentas untuk pertama kalinya setelah sekian lama absen bermain di Shopee Liga 1. Di saat tim lain ada yang telah bermain 6 kali, hingga tulisan ini turun, Pasukan Ramang baru bermain setengah dari jumlah tersebut. Hal ini tidak lepas dari faktor Tim Kebanggaan Masyarakat Sulawesi Selatan harus bermain di tiga kompetisi musim ini. Sampai minggu lalu, mereka masih aktif di ketiga kompetisi tersebut, sebelum akhirnya langkah PSM di Asia harus terhenti di fase semifinal Zona Asia Tenggara AFC Cup dengan cara yang cukup menyakitkan; kalah gol tandang.работни обувки fw34 steelite lusum s1p 38
normamascellani.it
covorase man
bayern münchen spieler
karl sneakers
addobbi fai da te matrimonio
prestonstadler.com
spoločenské šaty pre moletky
fingateau.com
lifeonthevineministries.com
Ribuan pasang mata pendukung setia PSM Makassar hanya mampu menyaksikan tim kesayangannya dari layar televisi berlaga di Asia, baik laga away maupun home. Pakansari bukannya tanpa sihir (mengingat dari 4 kali berlaga di AFC Cup, tidak sekalipun Pluim cs mengalami kekalahan di Pakansari), namun baik pemain maupun suporter tentu merindukan PSM kembali bermain di kandang aslinya. Dan pada minggu lalu, tepatnya pada 30 Juni 2019, PSM Makassar kembali bermain di rumput hijau Mattoanging, kali ini dalam edisi semifinal lainnya, yakni Piala Indonesia. Menghadapi tim tangguh Sapi Kerab, Madura United, dalam pertandingan yang diwarnai jual-beli serangan, Juku Eja keluar sebagai pemenang melalui gol semata wayang man in form – Zulham Zamrun.

PSM Makassar/ Daeng Budje)
Hasil positif ini akan dibawa oleh anak asuh Darije ke Madura pada leg kedua yang akan dimainkan akhir pekan nanti. Namun sebelum itu, PSM harus menghadapi Greg Nwakolo dkk lebih awal pada Kamis 4 Juni 2019 dalam lanjutan pertandingan Liga 1. Bermain 3 kali dalam seminggu tentu akan sangat menguras tenaga dan match fitness. Maka dari itu, penting untuk melihat bagaimana kedalaman skuad yang dimiliki oleh kedua tim.. Khusus untuk PSM sendiri yang harus berlaga di 3 kompetisi sekaligus musim ini, kemapanan dan kesiapan skuad Coach Darije akan diuji. Dari dua laga terakhir, Coach Darije memainkan 2 formasi dan komposisi pemain yang berbeda. Di AFC Cup, Rasyid melengkapi triplet Klok-Pellu di pos tengah sementara Wiljan Pluim bermain lebih melebar di pos sayap kanan. Sementara Eero dan Rahmat melengkapi pos penyerang lainnya. Kuartet Evans-Rahman-Asnawi-Bewe menjadi palang pertahanan di depan Rivky Mokodompit. Becamex Binh Duong yang menjadi lawan melakukan pendekatan yang sangat berbeda dari leg pertama di Vietnam, yakni dengan pressing yang cukup tinggi dengan player-oriented pressing. Hal tersebut memaksa PSM Makassar banyak bermain bola-bola panjang pada babak pertama yang berujung inefisiensi serangan. Walaupun menang, penampilan PSM masih jauh dari kata memuaskan, sorotan terhadap pemain-pemain menjadi lazim, khususnya kepada Eero Markkanen, yang sejak didera cedera belum kembali ke performa terbaiknya.
Berbekal penampilan yang tidak cukup menggembirakan di Pakansari, Coach Darije melakukan beberapa perubahan komposisi pemain menghadapi Madura United di Mattoanging. Guy Junior dan Zulham yang hanya menjadi pemain pengganti di Pakansari (yang secara tidak begitu mengejutkan mampu merubah ritme penyerangan menjadi lebih baik) start dari awal laga. Sedangkan Pluim kini menjadi #10 mengganti posisi Rasyid Bakri, sementara kuartet belakang dan kiper masih dipertahankan oleh mantan pelatih Wellington Phoenix ini. Perubahan signifikan sangat terasa dalam hal aliran serangan yang jauh lebih lancar dan pergerakan tanpa dan dengan bola yang beberapa kali mampu merepotkan pertahanan Madura United. Pertandingan ini bukan tanpa catatan, khusus untuk pertahanan, kadang pemain masih keteteran dalam menghadapi serangan Madura. Masih terdapat celah yang cukup besar yang mampu dieksploitasi oleh Rakic dkk. Beruntung tidak ada gol away yang mereka dapatkan.
Menghadapi Madura United di Bangkalan akan tidak mudah, terlebih harus bermain bukan hanya satu kali tapi dua kali dalam kurun waktu kurang dari tiga hari. PSM membawa 20 pemain dalam lawatannya ke Jawa Timur, dua diantaranya dapat dipastikan hanya mampu bermain satu kali, yakni Asnawi Mangkualam dan Wiljan Pluim yang terkena akumulasi kartu kuning di Piala Indonesia. Di fase-fase seperti inilah kedalaman skuad Juku Eja akan diuji. Dalam sebuah interview sebelum keberangkatan, Asisten Pelatih Bonnie Fautngil menyebutkan bahwa Eero Markkanen siap untuk kembali bermain, apakah turun di Liga atau Piala Indonesia, Coach Darije masih belum mengkonfirmasi. Coach Darije masih memiliki opsi seperti Ferdinand Sinaga, Bayu Gatra, dan Saldy di pos penyerangan, Arfan dan Rasyid di posisi gelandang, dan Munhar serta Taufik Hidayat di pos pertahanan. Pemain-pemain tersebut tentu memiliki kesempatan untuk menunjukkan kapasitas dan kebolehannya kepada pelatih berkebangsaan Swiss, dan dengan kondisi serba padat seperti ini, mereka pantas untuk mendapat kesempatan bermain.
Hal yang tidak kalah menarik adalah kesempatan beberapa punggawa PSM Makassar untuk menghadapi mantan timnya. Setidaknya 3 mantan pemain Madura United dibawa oleh PSM Makassar ke Madura, yakni Munhar, Bayu Gatra, dan Beny Wahyudi. Pengalaman menjajal dan familiarisme atmosfir Stadion Gelora Bangkalan dari ketiga pemain tersebut akan sangat membantu PSM Makassar dalam menghadapi tekanan bermain selama 180 menit.
Madura United sendiri dibawah asuhan Dejan Antonic menjelma menjadi salah satu tim unggulan di Liga 1 musim ini. Saat ini mereke bertengger di posisi 4 hasil 3 kemenangan dan sekali seri dari 4 laga. Mereka mengandalkan tridente berbahaya di depan, yakni 2 striker kawakan Greg Nwakolo dan Beto Goncalves bersama goal-getter Aleksander Rakic siap membawa mimpi buruk bagi Pasukan Ramang.
Menarik untuk ditunggu clash episode 2 dan episode 3 dari kedua tim. Semoga tidak (mem)bosan(kan), ya!