Enam poin telah berhasil dikunci oleh PSM Makassar di dua laga awal putaran kedua liga satu. Kemenangan tipis PSM 1-0 atas Persela Lamongan di Stadion Surajaya tidak hanya menghasilkan tiga poin yang krusial buat memperbaiki rekor tandang, permainan kolektif yang rapi juga berhasil dipraktikkan oleh Hamka Hamzah cs sepanjang pertandingan. Kolektifitas yang menghasilkan kemenangan, yang akan menjaga asa para pendukung PSM untuk merengkuh juara liga satu musim ini.
Kerja kolektif, disiplin dan mental bertanding yang kuat inilah yang kita nantikan di setiap laga yang dijalani oleh PSM. Montréal Synchro menulis di situsnya bahwa persiapan sebelum kompetisi sangat penting. Ditinggal oleh Reinaldo dan belum bisa diturunkannya penyerang baru Pavel Purishkin ditambal dengan kreasi serangan yang dibangun dari banyak sisi oleh Pluim, M. Rahmat (Zulham Zamrun), Tibo, Ferdinan ataupun Klok sejak babak pertama, serangan yang cukup merepotkan lini belakang yang dijaga dengan rapat oleh Taufik Kasrun dan tiga rekannya di lini belakang yang diturunkan oleh arsitek Hery Kiswanto. Sundulan Pluim sebagai pemecah kebuntuan berhasil mengkonversi umpan Klok dari sisi kiri pertahanan Persela. Sebelum tercipta gol, PSM memiliki peluang emas dari Tibo yang sundulannya masih tipis di atas mistar kiper kawakan Choirul Huda.
Kemenangan penting ini tentu saja menjadi penyemangat buat seluruh skuat PSM menuju Bekasi untuk melakoni laga klasik melawan Persija 15 Agustus nanti. Sekaligus menanti kontribusi Pavel Pushrikin sebagai juru gedor baru dalam menjalankan taktik yang disajikan juru ramu Rene Alberts.
Catatan clean sheet di dua laga awal juga memperlihatkan mulai membaiknya performa Rivky Mokodompit di bawah mistar, terlihat dari jumlah penyelamatan yang dilakukan sebanyak lima kali dari seluruh tembakan mengarah Persela Lamongan (laporan PSM Stats) dan minimnya kesalahan yang dilakukan Rivky dibandingkan saat putaran pertama liga satu. Tiga bek senior Hamka, Paulle dan Zulkifli menjadi mentor bagi Reva Adi Utama yang juga disiplin menutup serangan yang dibangun oleh lawan. Duo bek tengah secara bergantian melakukan blocking saat serangan dibangun secara bergantian oleh Ivan Carlos dan Samsul Arif. Di laga-laga selanjutnya permainan tangguh tiga bek senior ini diharap bisa menular ke bek-bek lainnya seperti Ardan Aras, Wasyiat, ataupun Hendra Wijaya saat menggantikan peran mereka jika terjadi akumulasi kartu diantara empat bek utama pilihan Rene Alberts. Di sisa laga hingga akhir musim tidak ada salahnya Herman Kadiaman membisiki Rene Alberts agar konsisten memasang Rivky sebagai kiper utama.
Hasil laga Pasukan Ramang melawan Laskar Joko Tingkir juga memperlihatkan jika pemain tengah PSM efektif bermain. Klok, Rizky Pellu, Pluim, Zulham ataupun Tibo berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan Rene Alberts. Terlihat dari minimnya pergantian yang dilakukan oleh pelatih PSM, hanya M. Rahmat yang digantikan oleh Zulham karena cedera yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pertandingan dan Ridwan Tawainella masuk menggantikan Ferdinan sebagai bagian dari strategi menjaga kemenangan. Duet Klok dan Pellu juga berhasil memutus serangan yang dibangun oleh Persela dari pergerakan Kosuke, Fahmi Al Ayyubi ataupun Barbosa Alves.
Sebelum regulasi kewajiban memasang pemain U 23 kembali diberlakukan, bisa menjadi pertimbangan bagi Rene Alberts untuk konsisten dengan taktik saat ini. Rotasi untuk memainkan M. Arfan, Ridwan Tawainella ataupun Ghozali Siregar menjadi amunisi yang bisa dieksekusi oleh sang pelatih kapan saja.
Perhitungan di atas kertas, harapan untuk sapu bersih kemenangan di sisa laga kandang adalah harga mati bagi PSM dan curi poin di laga tandang bisa ditambatkan dengan penuh optimisme. Ketidakstabilan skuat Arema karena gonta ganti pelatih ataupun tren hasil seri oleh Sriwijaya dan Borneo FC yang masih mencari bentuk permainan yang baik harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh PSM Makassar saat tandang ke Kanjuruhan, Jakabaring dan Segiri Samarinda.
Asa “Rebut Kembali Kejayaan Itu” harus terus dipupuk dengan kehadiran pemain kedua belas menyesaki setiap stadion yang disambangi oleh skuat PSM, sambil menanti kabar baik dari kesembuhan Rasyid Bakri untuk memerawani jersey Kelme #17 miliknya yang masih terlipat rapi di lemari.