Tidak ada filosofi khusus di balik terma “November ceria” dari judul diatas. Penggunaan tema diatas bertujuan untuk memberikan penggambaran perihal performa tim PSM Makassar di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) selama November 2016.
PSM Makassar mendulang hasil-hasil positif (baca: kemenangan) selama bulan November kemarin. Dari 4 pertandingan yang dilakoni, kesemuanya berakhir dengan raihan 3 angka. Dengan catatan 6 gol, 1 bobol, dan 3 laga diantaranya berakhir dengan kertas bersih (clean sheet) Penampilan yang konsisten dari anak asuh Robert Rene Alberts ini tidak lepas dari sentuhan tangan dingin sang meneer. Sempat terseok-seok di awal kedatangannya dengan hanya meraih 1 kemenangan di 5 laga pertamanya, juga sempat membuat keputusan-keputusan kontroversial (salah satunya mencoret pemain asing di tengah musim), tapi kini, publik Makassar mulai mengelu-elukannya.
Bulan November ini bukan bulan kebangkitan Alberts bersama timnya. Sebelumnya ia sempat membawa tim Juku Eja tak terkalahkan selama 10 laga medio Agustus-Oktober, sebelum akhirnya dikalahkan oleh tim yang pernah ia besuk menjadi juara liga, Arema Cronus. Capaian itu bukan sekedar hasil, tapi tentu juga jadi bukti kapasitas yang ia miliki.
Kini “magis” Alberts berlanjut. Pada sisa 8 laga terakhir ISC, manajemen memasang target tembus 5 besar di akhir kompetisi. Dan hingga tulisan ini naik cetak, 6 laga (4 laga bulan november tambah 2 laga di awal Desember) sudah disapu bersih oleh Pasukan Ramang. Kini mereka bercokol di posisi 4 klasemen sementara dengan 54 poin. Bahkan jika kompetisi ini dimulai dari putaran kedua, PSM akan berada di puncak klasemen bersama Persipura Jayapura dengan 27 poin. Menarik bukan? Bukan kebetulan di matchday terakhir, kedua tim akan saling bertemu. Perebutan trofi di Jayapura pasti (akan) lebih menarik.
Kembali ke “November ceria”, sekali lagi PSM berada di jalur kemenangan dengan tingkat konsisten yang mengesankan. Tidak kalah spesial dari unbeaten run selama 10 pertandingan sebelumnya, winning strike pada November kali ini menegaskan kekuatan PSM sesungguhnya. Walau ditinggal 2 striker mereka ke timnas (Ferdinan Sinaga dan Muchlis Hadi), tidak melunturkan eksplosifitas lini serang tim juku eja. Titus Bonai dan M. Rahmat mengemban tugas dengan sangat baik menjadi goal-getter bagi PSM. Setidaknya 4 dari 6 gol PSM di bulan November lahir dari hasil kreasi mereka. Mereka disokong oleh Wiljan Pluim sebagai otak serangan. Dengan teknik sepakbola di atas rata-rata, eks pemain Roda JC Eredivisi Belanda ini memberikan nyawa di setiap serangan yang dibangun oleh PSM Makassar. Terbukti, selama November kemarin, Tim Ayam Jantan dari Timur berhasil menciptakan 34 kali tembakan dengan rasio konversi mencapai 31,5%. Ini menunjukkan efektifitas serangan-serangan mereka yang sangat baik.
Tidak hanya di lini depan, tanda-tanda peningkatan juga ditunjukkan oleh lini belakang mereka. Dibawah komando Ardan Aras – yang belakangan didampuk menjadi kapten keseblasan oleh Alberts – dan Kwon Jun, PSM hanya kebobolan 1 gol dalam 360 menit pertandingan selama bulan November. Data dari PSMstats menunjukkan, lini belakang mereka melakukan blok atau halauan serangan rata-rata 2,25 kali per pertandingan. Kiper muda Syaiful, juga semakin matang menjadi pilihan nomor satu Alberts dibawah mistar. Performa tak kalah apik ia tunjukkan selama november. 3 kali dari 4 kesempatan ia berhasil mendapatkan clean sheet, yaitu pada saat melawan Persiba Balikpapan (5 November), tim yang saat itu jadi pemuncak klasemen Madura United (12 November), dan Bhayangkara FC (21 November). Ia hanya kebobolan oleh Marlon da Silva saat Mitra Kukar bertandang ke Andi Mattalatta 27 November. Selain itu, PSMstats juga menghimpun jumlah penyelamatan Syaiful dengan rataan 3 penyelamatan per 90 menit. Penampilan yang sama sekali tidak buruk dari kiper jebolan PON Sulsel 2016 ini.
Pencapaian yang spesial ini jelas tidak diraih berkat kerja individual tertentu saja, akan tetapi kerja kolektif dan pembangunan komunikasi yang harmonis oleh Alberts bersama staf dan anak asuhnya. Internal bonding bagi Alberts merupakan salah satu aspek kunci dalam membangun keharmonisan di dalam tim, baik itu di dalam juga di luar lapangan. Ya, PSM Makassar sekarang berada di jalur yang tepat dan berada di tangan yang tepat. Target 5 besar dari manajemen di akhir musim kelihatannya cukup terang ke depan. Semoga momentum di bulan november ini dapat berlanjut pada Desember dan mampu menutup kompetisi ini dengan ceria.